ORGANISASI YANG BERKEMBANG
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1 Organisasi yang berkembang
Organisasi
adalah bentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan individualnya
masing-masing (gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama dalam suatu proses
tertentu untuk mencapai tujuan bersama (tujuan organisasi). Dalam berorganisasi
semua berpikir bagaimana cara memperbesar organisasi kita. Organisasi itu
sendiri bisa dikembangkan dengan tiga cara seperti Kerjasama, Membuat Anak
Perusahaan, dan Go Publik. Tiga cara diatas biasanya digunakan oleh Organisasi
niaga atau Perusahaan.
Agar
tujuan organisasi dan tujuan individu dapat tercapai secara selaras dan
harmonis maka diperlukan kerjasama dan usaha yang sungguh-sungguh dari kedua
belah pihak (pengurus organisasi dan anggota organisasi) untuk bersama-sama
berusaha saling memenuhi kewajiban masing-masing secara bertanggung jawab,
sehingga pada saat masing-masing mendapatkan haknya dapat memenuhi rasa
keadilan baik bagi anggota organisasi/pegawai maupun bagi pengurus
organisasi/pejabat yang berwenang.
1.
Kinerja
keuangan meningkat
Terwujudnya
organisasi sehat akan meningkatkan kepuasan kerja, menurunnya tingkat absensi
dan keluar masuk karyawan; meningkatkan kinerja pekerjaan; juga meningkatkan
kesehatan fisik, mental, spiritual, dan kesejahteraan karyawan. Ini tentu
positif bagi kinerja keuangan perusahaan untuk jangka panjang.Organisasi yang
sehat memiliki sejumlah karakteristik.
Pertama, keterbukaan
dan sifat rendah hati anggotanya, dari atas hingga bawah. Kesombongan hanya
akan mematikan pembelajaran dan pertumbuhan. Kekuatan berasal dari kemampuan
dan kesediaan hasrat untuk belajar dari orang lain.
Kedua adalah
berkembangnya iklim akuntabilitas dan pertanggungjawaban pribadi. Penyangkalan,
saling menyalahkan dan mencari kambing hitam, dan mencari-cari alasan jelas
memperburuk hubungan dan memanaskan konflik.
ketiga organisasi yang
sehat adalah keberanian mengambil risiko, tetapi tentu yang terkalkulasi.
Berani taking risk penting demi mengenali dan memanfaatkan peluang pertumbuhan
dan perbaikan. Sebaliknya, pengambilan risiko secara membabi buta, berlebihan,
dan tak terkalkuasi secara matang menjadi ancaman bagi organisasi. Alih-alih
memanfaatkan peluang, organisasi bisa-bisa kehilangan banyak sumber dayanya,
seperti keuangan dan karyawan. Jadi, manajemen risiko yang efektif amat penting.
Keempat, melakukan
sesuatu secara benar menjadi ciri khas organisasi sehat. Organisasi tentu tidak
mau hanya sekedar mencapai prestasi yang biasa-biasa saja melainkan ingin
unggul meski untuk mencapainya memerlukan kerja keras dan cerdas.
Organisasi yang sehat juga mampu menahan diri dari godaan-godaan untuk menempuh
jalan pintas, yang kerap kali muncul.
Kelima, organisasi yang sehat juga mampu bersikap toleran hingga batas-batas tertentu terhadap kesalahan yang dibuat anggotanya. Mereka, yang membuat kesalahan itu, juga mau belajar dari kesalahan dan kekurangan. Gampang menghukum kesalahan-kesalahan yang masih dapat ditoleransi akan mematikan kreativitas dan mematahkan semangat anggota (karyawan) untuk berbuat yang terbaik.
Kelima, organisasi yang sehat juga mampu bersikap toleran hingga batas-batas tertentu terhadap kesalahan yang dibuat anggotanya. Mereka, yang membuat kesalahan itu, juga mau belajar dari kesalahan dan kekurangan. Gampang menghukum kesalahan-kesalahan yang masih dapat ditoleransi akan mematikan kreativitas dan mematahkan semangat anggota (karyawan) untuk berbuat yang terbaik.
Keenam, integritas.
Bagi organisasi yang sehat, integritas adalah segalanya. Integritas tidak boleh
dikorbankan atas nama apapun, dengan dalih apapun. Konsistensi juga sangat
penting. Ketidakjujuran dan inkonsistesi pasti akan merusak kepercayaan.
Organisasi dan hubungan yang dijalin oleh orang-orang di dalamnya akan
berkembang positif apabila didasarkan atas kejelasan, transparansi, kejujuran,
dan keandalan.
Ketujuh, karakteristik
lain organisasi sehat: selalu berusaha mewujudkan kolaborasi, integrasi, dan
pemikiran yang menyeluruh. Pemikiran yang sempit dan terkotak-kotak akan
mematikan organisasi. Anggota organisasi secara aktif bersama-sama merancang
ide-ide dan praktek-praktek terbaik. Organisasi juga berupaya mengintegrasikan
orang-orang terbaik ke dalam tim yang kolaboratif. Kesemuanya mampu
melipatgandakan kekuatan organisasi.
Kedelapan, organisasi sehat adalah organisasi yang mampu bertahan meski menghadapi masa-masa sulit. Organisasi tidak terpengaruh dan juga tidak terintimidasi. Mereka sadar bahwa perjalanan yang ditempuh tidak selalu mulus melainkan akan banyak menemui batu sandungan.
Kesembilan, organisasi sehat memperlakukan karyawan, pelanggan, dan pemasuknya dengan penuh hormat. Mereka juga memperhatikan kebutuhan pribadi dan keluarga karyawan, mendorong pengembangan pribadi dan profesional karyawan, mengharapkan perbaikan berkelanjutan, dan selalu mencari cara-cara kreatif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Kedelapan, organisasi sehat adalah organisasi yang mampu bertahan meski menghadapi masa-masa sulit. Organisasi tidak terpengaruh dan juga tidak terintimidasi. Mereka sadar bahwa perjalanan yang ditempuh tidak selalu mulus melainkan akan banyak menemui batu sandungan.
Kesembilan, organisasi sehat memperlakukan karyawan, pelanggan, dan pemasuknya dengan penuh hormat. Mereka juga memperhatikan kebutuhan pribadi dan keluarga karyawan, mendorong pengembangan pribadi dan profesional karyawan, mengharapkan perbaikan berkelanjutan, dan selalu mencari cara-cara kreatif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
2.
Pembahasan
usaha
A.
Pembukaan
pabrik/cabang baru
Dalam meningkatkan dan mengembangkan usaha, diperlukan pemasaran yang lebih
intensif. Salah satunya dalam usaha tersebut adalah dengan pembukaan cabang
baru. Usaha membuka cabang baru sangat dibutuhkan bagi perusahaan yang
berkeinginan mengembangkan usahanya.
Target diemban oleh team pemasaran, memberikan tekanan kepada pemasaran
dalam usaha meningkatkan bisnis perusahaan. Kejenuhan pada satu area pemasaran
membutuhkan pembukaan area pemasaran baru agar perkembangan dan kemajuan
perusahaan dapat dicapai. Tidak sembarang dalam menentukan lokasi pembukaan
cabang baru bagi perusahaan, karena hal tersebut dapat menambah cost atau biaya
yang dikeluarkan. Jika tindakan pembukaan cabang baru mendapatkan respon tidak
baik, potensi kerugian akan benar-benar menjadi kerugian bagi perusahaan.
Penelitian, survey, analisa dalam membuka cabang baru akan mempengaruhi
kesuksesan perusahaan dimasa akan datang. Banyak metode yang dapat digunakan
untuk melakukan analisa pembukaan cabang baru perusahaan. Mulai dari
cara/tekhnik sederhana sampai cara-cara yang lebih profesional dan lebih
canggih. Alangkah sangat mengena, jika penelitian dapat dilakukan sedini
mungkin, sehingga perusahaan dapat melakukan dengan segera analisa terhadap
prospek pangsa pasar.
Meski hanya sederhana, tindakan melakukan penelitian, survery, analisa
mengenai lokasi pembukaan cabang baru tetap harus dilakukan agar tujuan
pembukaan area baru pemasaran dengan jalan Membuka Cabang Baru sejalan dengan
tujuan perusahaan dalam usaha mengembangkan bisnis perusahaan.
B.
Perluasan pasar
Terdapat 3 strategi dimana
perusahaan ingin memperluas produk atau pasarnya, yaitu:
·
Strategi penetrasi pasar, dimana hal ini dilakukan
dengan cara membanjiri pasar dengan produk baru yang belum ada dipasaran,
sehingga orang atau pelanggan akan membeli produk tersebut.
·
Strategi pengembangan pasar, ini dilakukan bilamana
perusahaan mulai mencari saluran baru atau wilayah baru untuk pasar produknya
yang belum tersentuh dari produk tersebut.
·
Strategi pengembangan produk, strategi ini dilakukan
bilamana perusahaan telah melakukan dua strategi sebelumnya dimana produk
sebelumnya dilakukan diversifikasi atau penemuan turunan dari produk tersebut.
C.
Perkembangan
produksi
Adapun unsur – unsur penting dalam
mengembangkan usaha ada 2 yaitu :
1. Unsur yang berasal dari dalam (
pihak internal ) :
·
Adanya niat dari si pengusaha / wirausaha
untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih besar.
·
Mengetahui teknik memproduksi barang seperti berapa
banyak barang yang harus diproduksi , cara apa yang harus digunakan untuk
mengembangkan barang / produk , dan lain – lain.
·
Membuat anggaran yang bertujuan seberapa besar
pemasukkan dan pengeluaran produk .
2. Unsur dari pihak luar ( Pihak
eksternal) :
·
Mengikuti perkembangan informasi dari luar usaha.
·
Mendapatkan dana tidak hanya mengandalakan dari dalam
seperti meminjam dari luar.
·
Mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang baik /
kondusif untuk usaha .
Aspek – Aspek Yang Diperhatikan Dalam Mengembangkan Usaha
1. Meneliti
jenis usaha baru dengan penekanan pada mengidentifikasi kesenjangan (yang ada
atau diharapkan) oleh konsumen.
2. Menciptakan
pasar baru.
3.
Menciptakan produk baru dengan karakteristik yang
menarik konsumen.
D.
Perkembangan
produk
produk yang baru serta mengapa
dilakukan pengembangn usaha, adalah :
1) Benar
– benar baru adalah produk yang benar-benar hasil inovasi dan baru bagi
perusahaan serta menciptakan pasar yang benar-benar baru.
2) Lini
produk baru adalah produk yang bagi perusahaan tetapi tidak bagi pasar karena
sudah ada produk serupa di pasar.
3) Tambahan
untuk lini produk yang sudah ada, Merupakan tambahan atau supplement item
atau varian dari produk-produk lini dari suatu perusahaan yang ada.
Produk ini dapat merupakan agak baru bagi perusahaan maupun bagi
pelanggan dari produk yang sudah ada. Atau juga dalam upaya untuk memperluas
segmen pasar dari produk yang ada.
4) Perbaikan
atau revisi dari produk yang ada, Jenis produk baru yang merupakan perbaikan
atau memperbaiki kinerja sehingga memeprbaiki kinerjanya sehingga memperbaiki
persepsi pelanggan, dari produk lamanya. Lebih merupakan hal baru bagi perusahaan
termasuk akibat dari generasi teknologi baru bagi suatu produk, dan
biasanya di persepsi sama dengan produk lama yang digantinya.
3. Pengembangan usaha
Pengembangan
usaha yang baik itu dimulai dari diri kita sendiri walaupun banyak menghadapi
kendala – kendala dalam dunia usaha Dan Faktor modal bukanlah menjadi hal yang
terpenting dalam mengembangkan usaha tetapi strategi bagaimana kita sebagai
pengusaha dapat mengembankan usaha yang baik. Sehingga usaha kita dapat
bertahan lama dan tidak bangkrut. Dengan demikian Pengembangan usaha yang baik
tidak lepas dari masukan atau informasi – informasi yang sifatnya
membangun untuk pengusaha .
A.
Go
publik
Go Public
berarti menjual saham perusahaan ke para investor dan membiarkan saham tersebut
diperdagangkan di pasar saham. Sebagai contoh, PT. Sayap Mas, PT Axiata XL,
Indosat, dan banyak perusahaan lainnya yang sudah menjadi Go Public.
Adapun keuntungan dari Perusahaan yang Go Public adalah sebagai berikut:
- Perusahaan yang dapat meningkatkan Likuiditas dan memungkinkan para pendiri perusahaan untuk menikmati hasil yang mereka capai. Dan semakin memperbanyak investor yang membeli saham tersebut, maka semakin banyak modal yang diterima perusahaan dari investor luar.
- Para pendiri perusahaan dapat melakukan diversifikasi untuk mengurangi resiko portofolio mereka.
- Memberi nilai suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat dinilai dari harga saham dikalikan dengan jumlah lembar saham yang dijual dipasaran.
- Perusahaan dapat melakukan merger ataupun negosiasi dengan perusahaan lainnya dengan hanya menggunakan saham.
- Meningkatkan potensi pasar. Banyak perusahaan yang merasa lebih mudah untuk memasarkan produk dan jasa mereka setelah menjadi perusahaan Go Public atau Tbk.
Tapi harus kita ketahui juga bahwa ada kerugian dari Perusahaan yang Go
Public, yaitu:
- Laporan Rutin : Setiap perusahaan yang go public secara periodik harus membuat laporan kepada Bursa Efek Indonesia, bisa saja per kuartal atau tahunan, tentu saja untuk membuat laporan tersebut diperlukan biaya.
- Terbuka : Semua perusahaan go public pasti transparan dan sangat mudah untuk diketahui oleh para kompetitornya dari segi data dan managementnya.
- Keterbatasan kekuasaan Pemilik : Para pemilik perusahaan harus memperhatikan kepentingan bersama para pemegang saham, tidak bisa lagi melakukan praktek nepotisme, kecurangan dalam pengambilan keputusan dan lainnya, karena perusahaan tersebut milik publik.
- Hubungan antar Investor : Perusahaan terbuka harus menjaga hubungan antara perusahaan dengan para investornya dan di informasikan mengenai perkembangan dari perusahaan tersebut.
B.
Kerja
sama
Dalam perkembangannya, perusahaan dapat
mengadakan kerjasama, penggabungan dengan perusahaan lain atau berkembang
sendiri tanpa mengikut sertakan peran perusahaan lain. Semua ini dilakukan
untuk memenuhi tuntutan bisnisnya.
organisasi
baru dapat dilaksanakan baik dengan ataupun tanpa melebur organisasi yang lama.
Pembahasan tentang kerjasama, penggabungan dan ekspansi ini akan dipusatkan
pada beberapa bentuk organisasi baru yang ditimbulkannya, yaitu :
·
Joint Venture
Joint venture merupakan bentuk kerjasama antara
beberapa perusahaan yang berasal dari beberapa Negara menjadi satu perusahaan
untuk mencapai konsentrasi kekuatan-kekuatan ekonomi yang lebih padat. Secara
umum dapat dikatakan, bahwa semua bentuk kerjasama antar perusahaan dapat
ditampung kedalam bentuk usaha Joint Venture, tanpa memandang besar kecilnya
modal, kekuasaan ekonomi ataupun lokasi masing-masing partner yang
bersangkutan.
Adanya Joint Venture ini menimbulkan masalah-masalah
baru yang sebagian besar bersumber pada perbedaan-perbedaan kebiasaan dan
perundang-undangan antar Negara; masalah pemindahan modal, barang-barang dan
jasa-jasa pada tingkat internasional; sampai pada perbedaan-perbedaan politik
ekonomi moneter masin-masing Negara asal dari perusahaan-perusahaan yang
mengadakan Joint Venture ini.
·
Merger
Merger adalah proses
difusi dua perseroan dengan salah satu diantaranya tetap berdiri dengan nama
perseroannya sementara yang lain lenyap dengan segala nama dan kekayaannya
dimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut.
Merger adalah penggabungan dua
perusahaan menjadi satu, dimana perusahaan yang me-merger mengambil/membeli
semua assets dan liabilities perusahaan yang di-merger dengan begitu perusahaan
yang me-merger memiliki paling tidak 50% saham dan perusahaan yang di-merger
berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya menerima sejumlah uang tunai atau
saham di perusahaan yang baru (Brealey, Myers, & Marcus, 1999, p.598).
Definisi merger yang lain yaitu sebagai penyerapan dari suatu perusahaan oleh
perusahaan yang lain. Dalam hal ini perusahaan yang membeli akan melanjutkan
nama dan identitasnya. Perusahaan pembeli juga akan mengambil baik aset maupun
kewajiban perusahaan yang dibeli. Setelah merger, perusahaan yang dibeli akan
kehilangan/berhenti beroperasi.
·
Akusisi
Akuisisi adalah pembelian suatu
perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh kelompok investor. Akuisisi sering
digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan produk
akan diserap oleh pasar.
·
Holding
company
Holding company adalah
suatu perusahaan yang bertujuan untuk memiliki saham dalam satu atau lebih
perusahaan lain atau mengatur satu atau lebih perusahaan lain tersebut.
·
Aliansi Strategi
Aliansi strategis adalah
hubungan formal antara dua atau lebih kelompok untuk mencapai satu tujuan yang
disepakati bersama ataupun memenuhi bisnis kritis tertentu yang dibutuhkan
masing-masing organisasi secara independen. Aliansi strategis pada umumnya
terjadi pada rentang waktu tertentu, selain itu pihak yang melakukan aliansi
bukanlah pesaing langsung, namun memiliki kesamaan produk atau layanan yang
ditujukan untuk target yang sama. Dengan melakukan aliansi, maka pihak-pihak
yang terkait haruslah menghasilkan sesuatu yang lebih baik melalui sebuah
transaksi. Rekanan dalam aliansi dapat memberikan peran dalam aliansi strategis
dengan sumberdaya seperti produk, saluran distribusi, kapabilitas manufaktur,
pendanaan proyek, pengetahuan, keahlian ataupun kekayaan intelektual. Dengan
aliansi maka terjadi kooperasi atau kolaborasi dengan tujuan muncul sinergi.
BAB 3
KESIMPULAN
Jadi
kesimpulannya bila kita berada dalam sebuah organisasi dan ingin
organisasi atau perusahaan kita maju dan berkembang kita bisa saja mengikuti
perusahaan-perusahaan yang sudah lebih dahulu berkembang dengan cara
memperbanyak kerjasama demi tujuan bersama, memperluas wilayah organisasi
dengan membuat anak-anak perusahaan dari perusahaan yang kita buat dan berusaha
menjadi organisasi perusahaan yang go public yang dapat menerima
masyarakat luas baik berupa investasi atau pinjaman modal.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar
Leave Comment Here