Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan

Jumat, 22 Maret 2013



KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN


1.      Pendekatan Kesusastraan
Ilmu Budaya Dasar pada kali ini berkaitan dengan budaya yang ada dalam keseharian dan budaya bangsa. Ada istilah Humanities yang berasal dari bahasa latin yaitu, manusiawi, berbudaya, dan halus. Hal ini tentunya sangat baik jika kita pelajar, karna kita akan mendapatkan ciri dari manusia yang baik dalam bermasyarakat. Istilah Humanities berkaitan dengan cabang-cabang ilmu lainnya seperti filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya termasuk satra, sejarah, cerita rakyat, dsb. Dari semua itu intinya adalah mempelajari masalah manusia dan kebudayaan. Contohnya saja dalam bidang kesenian, seni adalah suatu ekspresi dari jiwa manusia. Segala kebebasan hasil karya dari manusia bebas dituangkan dalam ekspresi seni. Seni lebih berbicara banyak dalam kebudayaan, bahkan budaya dapat menggambarkan ciri dari suatu bangsa yang bermartabat.

2.      Budaya yang dihubungkan dengan prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya. Prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru. Prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun. Adapun unsur-unsur instrik dalam prosa:
1.       Tema adalah tentang apa prosa tersebut berbicara
2.       Amanat atau pesan yaitu nasehat yang hendak disampaikan kepada pembaca
3.       Plot atau alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk cerita
4.        Perwatakan atau karakteristik atau penokohan adalah cara-cara pengarang menggambarkan 
       watak pelaku
5.       Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan diri
6.       Sudut pandang orang pertama adalah pengarang sebagai pelaku
7.       Sudut pandang orang ketiga adalah pengarang tidak menjadi pelaku
8.     Latar atau seting adalah gambaran atau keterangan mengenai tempat, waktu, situasi atau suasana 
      berlangsungnya peristiwa
9.       Gaya bahasa adalah corak pemakaian bahasa

Jenis – jenis Prosa:
Prosa terbagi menjadi Prosa lama dan prosa baru.
Jenis- jenis Prosa lama :

1.      Dongeng
Dongeng merupakan cerita yang banyak diwarnai peristiwa yang tidak masuk akal atau tidak mungkin terjadi. Contoh: Pangeran Buruk Rupa, Si Kancil dan Buaya

2.      Hikayat
Hikayat adalah cerita karya sastra lama yang berbentuk riwayat yang mengisahkan hal-hal di luar kenyataan yang berkembang di lingkungan istana
Ciri-ciri
Hikayat  yaitu :
a.               Bersifat istana centris
b.             Anonim(nama pengarang tidak di cantumkan)
c.              Berkembang secara stetis
d.             Bersifat imajinatif,hanya bersifat khayal
e.              Lisan,karena di sebarkan lewat mulut ke mulut
f.              Berbahasa klise,meniru bahasa penutur sebelumnya
g.              Bersifat logis, menggunakan logika sendiri tidak sesuai dengan logika sendiri

3.      Sejarah
Sejarah disebut juga Tambo, berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata sajaratun yang berarti pohon. Sejarah adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta.
Selain berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja. Sejarah yang berisikan silsilah raja ini ditulis oleh para sastrawan masyarakat lama. Contoh: Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis tahun 1612.

4.      Epos
merupakan cerita yang biasanya diambil dari sebuah buku yang dibuat seseorang di masa lalu. Contoh: epos Ramayana, epos Mahabarata.

5.      Cerita Pelipur Lara
merupakan kisah yang menyenangkan dan bersifat menghibur.

Jenis-jenis Prosa Baru :

6.      Cerpen
adalah bentuk prosa baru yang menceritakam sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan telapi hat itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya. Contoh: Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami oleh A.A. Navis.

7.      Novel
berasal dari Italia yaitu novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perobahan nasib pelaku. lika roman condong pada idealisme, novel pada realisme. Biasanya novel lebih pendek daripada roman dan lebih panjang dari cerpen. Contoh: Ave Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus.

8.      Biografi
adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.I Habibie, Ki Hajar Dewantara.

9.      Kisah
Karya sastra yang berisikan cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh kisah dalam karya sastra lama, antara lain:
·         Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan
·         Kisah Abdullah ke Jedah.

10.  Otobiografi
Otobiografi adalah riwayat hidup seseorang yang  ditulis  langsung  oleh orang atau tokoh  tersebut.

3.      Nilai-nilai dalam prosa fiksi
nilai nilai dalam prosa fiksi adalah persepsi dan pengertian yang diperoleh pembaca lewat sastra (prosa fiksi). Hendaknya disadari bahwa tidak semua pembaca dapatmem-peroleh persepsi dan pengertian tersebut. Ini hanya dapat diperoleh pembaca, apabilasastra menyentuh diririya.nilai nilai dalam prosa fiksi dibagi menjadi 4 yaitu :
a.       Prosa fiksi memberikan kesenangan
b.      Prosa fiksi memberikan informasi
c.       Prosa fiksi memberikan warisan cultural
d.      Prosa memberikan keseimbangan wawasan.
Berkenaan dengan moral, karya sastra dibagi menjadi dua, yaitu karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamanya, dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamanya. Keduanya selalu menyampaikan masalah. Masalah ini disajikan dengan interaksi tokoh-tokohnya. Konflik dapat terjadi baik di dalam diri tokoh sendiri maupun antar tokoh satu dengan lainya.

4.      Budaya dalam puisi
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang unsur dari kebudayaan. puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik, yang secara padu dan utuh di padatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
-          Figura bahasa, seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb.
-          Kata-kata yang ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
-          Kata-kata yang berjiwa, yaitu kata-kata yang sudah di beri suasana tertentu, berisi    perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
-          Kata-kata yang konotatif, yaitu kata-kata yang sudah di beri tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
-          Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang di lukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan ilmu budaya dasar adalah :
-          Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
-          Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
-          Puisi dan keinsyafan sosial.
Macam-macam puisi dibedakan berdasarkan zaman:
·           Puisi baru : Puisi yang muncul karena pengaruh sastra barat. Puisi baru adalah puisi yang lebih bebas dalam penggunaan rima, pilihan kata, serta irama.
·            Puisi Lama : Puisi yang mengikuti ketentuan umum pada puisi seperti, rima, irama, dan baris. Jenis puisi lama :
1.         Mantra
2.         Karmina (Pantun singkat)
3.         Talibun
4.         Syair
5.         Gurindam
·            Puisi Modern : Puisi bebas yang muncul pada tahun awal kemerdekaan yang dipelopori oleh Chairil Anwar. Puisi ini tidak mengutamakan bentuk puisi namun lebih mengutamakan isi dan makna dari puisi tersebut.
Kepuitisan atau keartistikan puisi dapat dibangun menggunakan :
·            Figura Bahasa (personifikasi, hiperbola, metafora, dll)
·            Kata – kata ambigu
·            Kata-kata yang mengandung perasaan dan pengalaman penyair
·            Kata – kata konotatif
·            Pengulangan untuk mengintensifkan hal yang dilukiskan

Sumber:

0 komentar:

Posting Komentar

Leave Comment Here